ILMU-ILMU QUR'AN (sambungan bag.11)

Periodisasi Perkembangan Ulumul Quran

1. Zaman Nabi - Spirit Ulumul Quran
- Ulumul Quran dengan lisan.
- Tafsir Quran
- I'jazil Quran.
-
2. Zaman Khulafaur Rasyidin - Rintisan Ulumul Quran
+ Abu Bakar ra - Rintisan Rasmil Quran
+ Umar ra - Ulumul Quran dengan lisan
+ Utsman ra - Ilmu Rasmil Quran.
+ Ali kw - Ilmu I'rabil Quran.
-
-
-
-
3. Abad II s.d. III - Permulaan Tafsir Quran
-
-
-
-
4. Abad III s.d. IX - Perkembangan Ulumul Quran
-
-
-
- Abad VI & IX - Masa Keemasan Ulumul Quran
5. Abad X s.d. XIV - Kejumudan Ulumul Quran
- Abad X - Perlambatan
- Kebekuan
- Kebekuan
- Kebekuan
6. Abad XVI s.d. - Kebangkitan Ulumul Quran
6. Abad XVI s.d. Sekarang - Kebangkitan
[19/4 19.28] Prince Cybersp: Soal 0⃣0⃣5⃣
Apa itu Al Quran?
----------

Jawab:

📌Makna Kata/Bahasa

Kata "Qur'an" diambil dari lafadz: qoro'a - yaqro'u - "qiroo'atan". Sedangkan Qur'an merupakan bentuk mashdar yang besinonim dengan makna "qiro'ah" (bacaan). Lafadz Al Quran memiliki arti isim maf'ul (objek) digunakan untuk menamai "sesuatu yang dibaca" (maqru').

Di dalam Al Quran sendiri ada pemakaian kata "Qur'an" dalam arti demikian sebagai tersebut dalam QS. Al Qiyamah, (75) ayat 17-18:

اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗۚ ۖ  فَاِذَا قَرَاْنٰهُ فَاتَّبِعْ  قُرْاٰنَهٗ‌ۚ

"Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu".
[QS. Al-Qiyamah, 75: 17-18]

📌Makna Istilah

Al Quran ialah 'Kalam Allah SWT' yang merupakan 'mukjizat' yang diturunkan (diwahyukan) melalui Malaikat Jibril kepada 'Nabi Muhammad SAW' dan yang ditulis di mushaf, diriwayatkan secara 'mutawatir' serta membacanya adalah 'ibadah'.

Yang menjadi tanda bahwa itu disebut Al Quran adalah:
1. Kalam Allah;
2. Mukjizat;
3. Nabi Muhammad;
4. Mutawatir;
5. Ibadah;

Kelima kunci pokok diatas merupakan satu kesatuan yang utuh. Jika salah satunya tidak terpenuhi, maka bukanlah disebut Al Quran.

Ini artinya, kalam Allah yang diturunkan kepada selain Nabi Muhammad tidak disebut Al Quran; seperti: Zabur, Taurat, Injil. Sama halnya dengan hadits, karena ada yang diriwayatkan secara tidak mutawatir, maka bukanlah Al Quran. Atau seperti Hadits Qudsi yang membacanya tidak bernilai ibadah sehingga tidak boleh dibaca waktu sholat, bukanlah dinamakan Al Quran.
----------
[19/4 19.30] Prince Cybersp: Soal 0⃣0⃣6⃣
Apa perbedaan Al Quran, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi?
----------

Jawab:
Al Quran = "Kalam Allah" yang merupakan "mukjizat", diwahyukan kepada "Nabi Muhammad" melalui malaikat Jibril, diriwayatkan secara "mutawatir", dan membacanya adalah "ibadah".

Hadits Qudsi = "Hadits" yang oleh Nabi saw "disandarkan kepada Allah". Nabi meriwayatkan kalam Allah dengan "lafadz dari Nabi" sendiri.

Hadits Nabawi = Apa saja yang "disandarkan kepada Nabi saw", baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, atau sifat beliau.

Secara singkat, perbedaan antara ketiganya adalah:

🔴Al Quran:
1. Kalam Allah, baik makna maupun lafadz. Dinisbahkan hanya kepada Allah.
2. Gaya bahasanya menuntut untuk ditantang.
3. Merupakan mukjizat.
4. Diturunkan secara mutawatir. Pasti shahih.
5. Membacanya bernilai ibadah.

🔴Hadits Qudsi:
1. Kalam Allah, secara makna. Lafadz dari Rasul, dinisbahkan kepada Allah.
2. Gaya bahasanya tidak menuntut untuk ditantang.
3. Bukan Mukjizat.
4. Umumnya turun tidak mutawatir (alias ahad); ada yang shahih, hasan, dhaif.
5. Membacanya bukanlah ibadah.

🔴Hadits Nabawi:
1. Ada yang tauqifi, makna dari Allah, lafadz dari nabi.
2. Ada yang taufiqi, makna & lafadz dari nabi.
3. Bukan mukjizat.
4. Ada yang mutawatir, ada yang ahad/tidak mutawatir.
5. Membacanya bukanlah ibadah.
[19/4 20.05] Prince Cybersp: Soal 0⃣0⃣7⃣
Bagaimanakah Karakteriatik Al Quran?
----------

Jawab:
KARAKTERISTIK AL-QURAN

Dr. Yusuf Qaradhawi memaparkan beberapa karakteristik Al-Quran dalam kitabnya "Kaifa Nata'amal ma'al al-Quran", (Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran), secara singkatnya sebagai berikut:

1)  Al-Quran adalah Kitab Ilahi

Al-Quran berasal dari Allah SWT, baik lafal maupun makna. Diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasul dan Nabi-Nya; Muhammad saw melalui 'wahyu al-jaliy' wahyu yang jelas. Yaitu dengan turunnya malaikat utusan Allah, Jibril a.s untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW yang manusia, bukan melalui jalan wahyu yang lain; seperti ilham, pemberian inspirasi dalam jiwa, mimpi yang benar atau cara lainnya. Rujuk QS. Hud, 11:1.

2)  Al-Quran adalah Kitab Suci yang terpelihara.

Yang dimaksud dipeliharanya al-Quran adalah Allah SWT memeliharanya dari pemalsuan dan perubahaan terhadap teks-teksnya, tidak seperti yang pernah terjadi terhadap Taurat, Injil, dan sebelumnya.

Dan Allah SWT sendiri yang menjamin pemeliharaannya, serta tidak membebankan hal itu pada seorang pun. Rujuk QS. Al Maidah, 5:44.

3)  Al-Quran adalah Kitab suci yang menjadi Mukjizat.

Ia adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga bangsa Arab hanya menyebut-nyebut mukjizat itu saja, tidak yang lainnya, meskipun dari beliau terjadi mukjizat yang lain yang tidak terhitung jumlahnya.

4)  Al-Quran adalah Kitab Suci yang menjadi Penjelas dan dimudahkan Pemahamannya

Allah SWT menurunkan Al-Quran agar makna-maknanya dapat ditangkap, hukum-hukumnya dapat dimengerti, rahasia-rahasianya dapat dipahami, serta ayat-ayatnya dapat ditadabburi. Oleh karena itu Allah SWT menurunkan Al-Quran dengan jelas dan memberi penjelasan. Rujuk QS. Al-Qomar, 54:17.

5) Al-Quran adalah Kitab Suci yang Lengkap

Al-Quran adalah kitab agama yang menyeluruh, pokok agama dan ruh wujud islam. Darinya disimpulkan konsep akidah Islam, tatacara ibadah, tuntutan akhlak, juga pokok-pokok legislasi dan hukum. Rujuk QS. An-Nahl, 16:89.

6)  Al-Quran adalah Kitab Suci Seluruh Zaman

Makna Al-Quran sebagai kitab keseluruhan zaman adalah ia merupakan kitab yang abadi, bukan kitab bagi suatu masa tertentu, yang kemudian habis masa berlakunya. Maksudnya, hukum-hukum Al-Quran, perintah dan larangannya, tidak berlaku secara temporer dengan suatu kurun waktu tertentu, kemudian habis masanya.

7)  Al-Quran adalah Kitab suci bagi Seluruh Umat Manusia.

Al-Quran bukanlah kitab yang hanya ditujukan pada suatu bangsa, sementara tidak kepada bangsa yang lain, tidak juga untuk hanya satu warna kulit manusia, atau suatu wilayah tertentu. Tidak juga hanya bagi kalangan yang rasional, dan tidak menyentuh mereka yang emosional dan berdasarkan intuisi. Tidak juga hanya bagi rohaniawan, sementara tidak menyentuh mereka yang materialis. Al-Quran adalah kitab bagi seluruh golongan manusia. Rujuk QS. At-Takwir, 81:27.

By: dewa lee

Komentar

Postingan Populer