Thoharoh (bag.11)

๐Ÿ“Œ *THOHAROH*
_Bagian 11_
*Seputar Buang Hajat*

Larangan menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air
Dilarang menghadap kiblat atau membelakangi kiblat ketika buang air di luar bangunan.

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฃูŽูŠู‘ููˆุจูŽ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชูู…ู’ ุงู„ู’ุบูŽุงุฆูุทูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽุณู’ุชูŽู‚ู’ุจูู„ููˆุง ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉูŽ ุจูุบูŽุงุฆูุทู ูˆูŽู„ูŽุง ุจูŽูˆู’ู„ู ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ุดูŽุฑู‘ูู‚ููˆุง ุฃูŽูˆู’ ุบูŽุฑู‘ูุจููˆุง ููŽู‚ูŽุฏูู…ู’ู†ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽุงู…ูŽ ููŽูˆูŽุฌูŽุฏู’ู†ูŽุง ู…ูŽุฑูŽุงุญููŠุถูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุจูู†ููŠูŽุชู’ ู‚ูุจูŽู„ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉู ููŽูƒูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽู†ู’ุญูŽุฑููู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ

Dalam suatu riwayat dari Abu Ayyub, beliau bersabda, "Apabila kamu buang air janganlah menghadap ke kiblat, baik ketika buang air besar atau kecil akan tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat  (karena Madinah di sebelah utara Ka'bah). " Berkata Abu Ayyub: setelah kamu tiba di Syam, kami mendapatkan kakus-kakus di sana dibangun menghadap kiblat maka kamipun miring dan memohon ampun kepada Allah. "  _(Al-Bukhori dan Muslim)_

Adapun di dalam bangunan maka banyak ulama mengatakan tidak mengapa. Berdasar riwayat Al-Bukhori dan Muslim bahwa Ibnu Umar radhiyallahu anhuma pernah melihat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam buang hajat di rumah beliau menghadap Syam dan membelakangi kiblat.
Dan riwayat lainnya oleh Abu Dawud bahwa Ibnu Umar radhiyallahu anhuma buang air kecil di balik untanya dengan menghadap kiblat.
Namun tentu tidak menghadap atau membelakangi kiblat meskipun di dalam bangunan lebih baik sebagaimana perbuatan Abu Ayyub radhiyallahu anhu dalam hadis di atas.

โœ’ *Hal-Hal yang Disunahkan* 
1. Masuk dengan kaki kiri dulu dan berdoa (sebelum masuk)

ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุนููˆุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฎูุจูุซู ูˆูŽุงู„ุฎูŽุจูŽุงุฆูุซู

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan syetan laki-laki maupun syetan perempuan" 
_(lafadz doa riwayat Muslim)_

Atau paling tidak membaca *BISMILLAH.*

Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: _"Penghalang antara jin dan aurat manusia jika ia masuk W C adalah mengatakan BISMILLAH (dengan nama Allah) (At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)_

2. Keluar dengan kaki kiri dulu lalu berdoa

ุนู† ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุบูŽุงุฆูุทู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุบููู’ุฑูŽุงู†ูŽูƒูŽ

Dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa Nabi shalallahu alaihi wasalam jika keluar dari W C beliau berkata Ghufronaka. (artinya: (aku memohon) ampunanMu). (riwayat Abu Dawud)

3. Menjauh dari manusia agar tidak terlihat jika tidak di dalam bangunan.

ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุจูุฑู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฎูŽุฑูŽุฌู’ู†ูŽุง ู…ูŽุนูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูููŠ ุณูŽููŽุฑู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽุฃู’ุชููŠ ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุงุฒูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุชูŽุบูŽูŠู‘ูŽุจูŽ ููŽู„ูŽุง ูŠูุฑูŽู‰

Dari Jabir, dia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasalam dalam suatu perjalanan, dan Rasulullah shalallahu alaihi wasalam tidaklah buang hajat melainkan beliau menjauh hingga tidak terlihat." _(riwayat Abu Dawud)_

โš  *Hal-Hal yang Terlarang*
1. Buang air di air yang menggenang
Dari Jabir bahwa Nabi _shalallahu alaihi wasalam_ melarang dari kencing di air yang menggenang (tidak mengalir). _(riwayat Muslim)_

2. Memegang kemaluan dan cebok dengan tangan kanan.

ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ู‚ูŽุชูŽุงุฏูŽุฉูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽุง ูŠูู…ู’ุณููƒูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ู ุจููŠูŽู…ููŠู†ูู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽุจููˆู„ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽู…ูŽุณู‘ูŽุญู’ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุฎูŽู„ูŽุงุกู ุจููŠูŽู…ููŠู†ูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽู†ูŽูู‘ูŽุณู’ ูููŠ ุงู„ู’ุฅูู†ูŽุงุกู

Dari Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya radhiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda, "Janganlah salah seorang dari kamu memegang kemaluannya saat kencing dengan tangan kanannya dan janganlah cebok setelah buang air dengan tangan kanannya, serta janganlah bernafas di dalam wadah (ketika minum) _(hadis riwayat Muslim)._

3. Buang air di jalan, tempat berteduh orang, pohon berbuah, di pekuburan kaum muslimin dan di tempat pengambilan air.

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽุนู‘ูŽุงู†ูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูˆูŽู…ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽุนู‘ูŽุงู†ูŽุงู†ู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู‰ ูููŠ ุทูŽุฑููŠู‚ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽูˆู’ ูููŠ ุธูู„ู‘ูู‡ูู…ู’

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasululah shalallahu alaihi wasalam bersabda, "Hindarilah dua orang yang dilaknat." Para sahabat bertanya, "Siapa dua orang yang dilaknat tersebut wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang buang hajat di jalan umum atau di tempat orang-orang berteduh" ( riwayat Muslim )

Dari Muadz bin Jabal bahwa Rasulullah bersabda

ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุนูู†ูŽ ุงู„ุซู‘ูŽู„ูŽุงุซูŽ ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุงุฒูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽูˆูŽุงุฑูุฏู ูˆูŽุงู„ุธู‘ูู„ู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงุฑูุนูŽุฉู ุงู„ุทู‘ูŽุฑููŠู‚ู

Peliharalah diri kalian terhadap tiga hal yang menyebabkan dilaknat; membuang hajat di tempat-tempat menuju pengambilan air , tempat berteduh, serta di tengah-tengah jalan. (riwayat Abu Dawud)

4. Berdzikir dengan lisan ketika buang air.

๐Ÿ“ *Hal-Hal yang Dimakruhkan*
1. Menghadap ke arah angin karena itu dikhawatirkan akan menyebabkan najis mengenainya.

2. Buang air di tanah yang berlubang.
Karena bisa mengganggu hewan yang ada di dalamnya atau mengganggu jin yang ada disana.

3. Membawa sesuatu yang ada tulisan dzikrullah.
Meskipun hadis yang menyatakan bahwa Nabi ketika masuk W C melepas cincinnya (yang ada lafaz Muhammadur rasulullah) adalah hadis lemah. Namun hendaknya tidak membawanya ke dalam WC sebagai bentuk pemuliaan.
Adapun mushaf maka haram di bawa ke dalam WC.

4. Berbicara ketika buang air.

_Walloohu Taโ€™ala aโ€™lam_

_____ 

_Demikian semoga bermanfaat_

Share by: Dewa lee

Komentar

Postingan Populer