Tarawih Hanya 3 Malam
Tarawih Hanya 3 Malam
Kalau cuma berdasarkan apa yang dilakukan Nabi SAW, maka tarawih berjamaah di masjid itu cuma 3 malam saja. Setelah itu Nabi menghentikan dengan alasan takut diwajibkan.
Jangan-jangan pola tarawih kita yang hanya ramai di 3 malam pertama saja itu, terinspirasi secara keliru dari tarawih di masa Nabi.
Padahal penyempurnaan syariat tarawih baru terproyeksi sempurna di masa Umar, dengan ciri :
1. Tarawih tiap malam hingga akhir ramadhan. Sudah tidak ada lagi kekhawatiran shalat ini akan diwajibkan sebagaimana di masa Nabi. Sebab Jibril tidak mungkin turun lagi di masa shahabat.
2. Umar bin Khattab menginisiasi ulang shalat tarawih setelah libur sekian tahun lamanya dan mennyebutnya sebagai : ni'matu bid'ah. Banyak yang mengartikan sebagai bid'ah yang paling baik, paling nikmat dst.
3. Jumlah rakaatnya sudah lebih jelas, yaitu 20 rakaat dan menjadi ijma'ush-shahabah. Sementara hadits tarawihnya Nabi SAW tidak menyebutkan berapa jumlah rakaatnya.
4. Umar memerintahkan agar shalat ini dilakukan secara berjamaah di masjid dan diimami oleh Ubay bin Ka'ab, sehabis shalat isya.
5. Umar meminta Ubay untuk mengkhatamkan Al-Quran hingga akhir Ramadhan dalam shalat tarawih ini.
6. Dikerjakan dengan 2 rakaat 2 rakaat, dan tiap 4 rakaat ada jeda istirahat. Karena ada 4 kali istirahat dalam paket 20 rakaat, maka disepakati nama shalat ini "tarawih", yang maknanya : istirahat-istirahat.
7. Tarawih adalah inti dari qiyamullail yang dimaksud dalam hadits ini
من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Alasannya, karena hanya dikhususkan di dalam bulan Ramadhan, tidak ada di luar atau selain Ramadhan.
8. Di luar tarawih, tetap disunnahkan shalat tahajjud dan witir. Keduanya memang disunnahkan untuk dikerjakan tiap malam, baik di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan. Dan berdasarkan hadits Aisyah, Beliau SAW mengerjakannya tidak lebih dari 11 rakaat.
9. Implementasi yang paling mudah bisa kita saksikan hari ini di dua masjid suci terbesar di dunia, yaitu Masjid Al-Haram Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Disana, habis isya tarawih 20 rakaat. Lalu di akhir malam tahajjud plus witir 11 rakaat.
Alhamdulillah masih terjaga originalitasnya sampai hari ini sejak zaman para shahabat ridwanullahi 'alaihim.
Selamat menunaikan ibadah sunnah shalat tarawih setiap malam berjamaah di masjid 20 rakaat.
Ustadz Ahmad syarwat
Komentar
Posting Komentar