Istidraj
ISTIDRAJ...
Istidraj adalah suatu jebakan berupa kenikmatan
kelapangan rezeki padahal penerimanya dalam
keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah swt.
Jadi, ketika Allah membiarkan kita :
1. Sengaja meninggalkan shalat. 2. Sengaja meninggalkan puasa.
3. Tidak ada perasaan berdosa ketika bermaksiat dan
membuka aurat.
4. Berat untuk bershadaqah.
5. Merasa bangga dengan apa yang dimiliki.
6. Mengabaikan semua atau mungkin sebagian perintah Allah.
7. Menganggap enteng perintah- perintah Allah.
8. Merasa umurnya panjang dan menunda-nunda
taubat.
9. Tidak mau menuntut ilmu syar’I.
10. Lupa akan kematian. Tetapi Allah tetap memberikan kita :
1. Harta yang berlimpah.
2. Kesenangan terus menerus.
3. Dikagumi dan dipuja puji banyak orang.
4. Tidak pernah diberikan sakit.
5. Tidak pernah diberikan musibah. 6. Hidupnya aman-aman saja.
Hati-hati karena semuanya itu adalah ISTIDRAJ...bukan
NIKMAT.
Ini merupakan bentuk kesengajaan dan pembiaran
yang dilakukan Allah pada hambaNya yang sengaja
berpaling dari perintah-perintah Allah, Allah menunda segala bentuk azabNya.
Allah membiarkan hamba tersebut semakin lalai dan
semakin diperbudak dunia, Allah membuatnya lupa
pada kematian.
Jangan dulu merasa aman, nyaman, tentram dengan
hidup kita saat ini, seolah hidup kita penuh berkah dari Allah, lihat diri kita.
Bila semua kesenangan yang Allah titipkan tapi justru
membuat kita semakin jauh dari Allah dan melupakan
segala perintah-perintahNya, bersiaplah utk
menantikan konsekuensinya, karena janji Allah itu
Maha Benar. Wallahu a’lam bisshawab…
Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila kamu melihat Allah memberikan
kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara
dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah, bukan nikmat yg
diberikan Allah"
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
membaca firman Allah :
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
Sehingga apabila mereka bergembira dengan apa
yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa.”
(QS. Al-An’am: 44) Semoga bermanfaat...
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar