Menjawab tuduhan Allah Muslim menjuluki diriNya sebagai “Sebesar-besar Penipu Daya / Penipu Ulung Penipu yg Hebat” (Qs.3:54).

Para penghujat Islam kerap menghujat ayat-ayat quran secara sembrono tanpa memikir kan tafsiran yang benar atas ayat itu

Tudingan ini sebenarnya sudah kuno dan ketinggalan zaman. Tak ada yang baru sama sekali,

Langsung saja kita simak ayatnya berikut ini;

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

(Qs 'Āli `Imrān:54) - Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Benar, Maha Sempurna dan Maha Suci dari kekurangan. Silakan baca secara utuh Al-Quran surat Ali Imran ayat 54 di atas

Perhatikanlah siapa yang membuat tipu daya? Yang membuat tipu daya adalah orang-orang kafir, bukan Allah SWT, Lalu apa yang Allah lakukan? Yang dilakukan Allah adalah membalas tipu daya orang-orang kafir tersebut.

Maksud membalas tipu daya orang kafir tersebut adalah menghukum kafir atas tipu daya kafir, jadi Allah bukan pelaku tipu daya tetapi membalas suatu tipu daya. Semua kita tahu bahwa tindakan sanksi terhadap suatu kejahatan itu bukan suatu kejahatan, tetapi itu adalah penegakan hukum.

Bila dikaji secara detil, pada pangkal ayat 54 disebutkan " Dan mereka telah membuat tipudaya " dalam tafsir Al-Jalalain di sebutkan;

قال تعالى وَمَكَرُواْ أي كفار بني إسرائيل بعيسى إذ وكلوا به من يقتله غيلة وَمَكَرَ الله بهم بأن ألقى شبه عيسى على من قصد قتله فقتلوه، وَرَفَعَ عيسى إلى السماء والله خَيْرُ الماكرين أعلمهم به

(Mereka mengatur tipu daya) maksudnya orang-orang kafir dari golongan Bani Israil terhadap Isa karena menunjuk orang yang akan membunuhnya secara diam-diam (dan Allah membalas tipu daya mereka) dengan jalan mengubah muka seorang seperti Isa sehingga mereka bunuh sedangkan Isa diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik yang membalas tipu daya)

Tentunya tipu daya orang kafir bertolak belakang dengan tipudaya Allah. Tipu daya si kafir dengan jalan yang jahat dan maksud yang jahat, sedang tipu daya Allah justru jalan terbaik untuk tujuan yang kebaikan, yaitu menyelamatkan Nabi Isa As dari bahaya kejahatan orang-orang kafir. Itu sebabnya di ujung ayat disebutkan: “Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.”

Harap dicamkan, di dalam Al-Qur’an disebutkan Allah membalas tipu daya manusia yang salah, tak ada satupun ayat yang menyatakan Allah mengadakan tipudaya yang buruk seperti manusia yang bermaksud jahat itu.

Dengan demikian, jelaslah bahwa  yang menyatakan Allah sebagai Tuhan  Sang Penipu adalah fitnah dan kebodohan para misionaris yang tidak faktual

Sebagai pembawa misi agama untuk meninggikan asma Tuhan, seharusnya para misionaris berkaca pada kitab suci agamanya sendiri sebelum melecehkan kitab suci agama lain. Karena tipu-menipu, dusta dan kebohongan sangat jelas diajarkan Paulus dalam Bible:

(Roma 3:7) Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

Para ahli tafsir Kristen menjelaskan bahwa dusta dalam misi Tuhan sama sekali tidak berdosa, malah dapat menghapus dosa: “Kalau dosaku melayani dengan memuliakan kedudukan Allah, maka hal ini tidak hanya meniadakan dasar bagi Allah untuk menghakimi saya, tapi malahan memaafkan dosa saya” 

Dalam praktiknya, Paulus benar-benar menjerat orang dengan tipu daya dan muslihat yang licik

(II Korintus 12:16) Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi — kamu katakan — dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya.

Komentar

  1. Maas kalo baca firman jangan setengah setengah, jangan satu satu ayat dipenggal, dibaca satu perikop mas, biar tau apa makna sebenarnya
    Dan lebih baik lagi didalami lewat bahasa aslinya (Greeka)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer