Mengenal Allah
"Mengenal" Allah
Sebagai diin universal, pintu-pintu menuju Islam semestinya dpt diakses oleh segenap manusia dgn beragam daya pikir mereka. Tak heran jika kemudian masalah akidah yg menjadi landasan dalam berIslam itu berisi keyakinan terhadap perkara-perkara yg kebenarannya dapat diterima oleh manusia kebanyakan dengan usaha yg wajar dan manusiawi.
Mengimani Allah mrpkn pijakan pertama bagi manusia utk menjadi pemeluk Islam. Tak ada Islam kecuali dngn iman kpd Allah terlebihdahulu, minimal eksistensiNya, keesaanNya, ketidakterbatasanNya.
Atas dasar itu, iman terhadap Allah mrpkn perkara yg semestinya menjadi "irisan bersama" bagi orang-orang yg beriman. Ini yg dituntut oleh Islam sebagai hal yg wajib (dan tidak ada hal yg sunnah dalam akidah). Artinya, manusia boleh berbeda-beda dalam pemahaman hukum syara', tapi dalam hal mengimani Allah, ada pengetahuan dan keyakinan tertentu dimana semua muslim harus memilikinya.
Semua orang muslim punya kewajiban utk mengimani Allah dengan benar, tidak ada kalangan ekslusif dalam hal ini yg dipandang "hanya merekalah yg mengenal Allah dgn sebenar-benarnya", di samping keberadaan kalangan awam yg dipandang tidak mampu mengakses pengetahuan kalangan tersebut tentang Allah (paling tidak selama mereka tidak menempuh tradisi kalangan tersebut yg juga dipandang eksklusif, tdk semua orang mampu menjalani apa yg mereka jalani).
Wallahu a'lam.
Itu yg pertama. Yg kedua, tentang metode yg semestinya ditempuh manusia utk mengimani Allah? Dan yg ketiga, apakah manusia -dgn metode yg ditempuhnya- dapat menjangkau pengetahuan yg sempurna tentang Allah?
Yg kedua dan ketiga itu lain kali aja kita bahas.
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar