Salahkah ucapan *Minal Aidin Wal Faizin*?
Salahkah ucapan *Minal Aidin Wal Faizin*?
======
Sebagian orang menyalahkan ucapan selamat saat hari raya "Minal Aa'idin Wal Faa'iziin", karena artinya:
"Semoga termasuk orang-orang yang kembali dan menang".
Mereka juga mengatakan: orang-orang arab tidak menggunakan ucapan selamat seperti itu.
Kita katakan:
1. Arti yang paling tepat untuk ucapan "Minal Aa'idin Wal Faa'iziin" adalah: "Selamat berhari raya, dan semoga termasuk orang yg mendapatkan kemenangan".
Maksud dari ucapan ini adalah: memberikan ucapan selamat berhari raya, dan MENDOAKAN semoga orang tersebut termasuk orang yang menang dengan banyak pahala, ampunan, dan kemuliaan yg dijanjikan Allah di Bulan Ramadhan.
2. Tidak benar bila 'ucapan selamat' itu tidak digunakan orang-orang arab, karena saya sendiri -selama di Madinah- pernah mendengar beberapa orang arab mengatakannya, terutama mereka yang berasal dari negeri Syam.
3. Para ulama telah menegaskan, bahwa ucapan selamat utk datangnya hari raya, tidak ada batasannya, selama maknanya baik, maka dibolehkan.. karena syariat tdk membatasinya dengan ucapan atau doa-doa tertentu.
Hal ini, sama dg dibolehkannya merayakan hari idul fitri dg permainan, nasyid, dan hal-hal mubah lainnya.. dan syariat tidak membatasi jenis permainannya, atau jenis nasyidnya... selama hal mubah itu tidak mengandung hal-hal yg diharamkan, maka dibolehkan.
Sehingga 'ucapan selamat' ini tidak mengapa, maknanya baik, dan cocok diucapkan di momen Hari Raya Idul Fitri, wallohu a'lam.
4. Bagi yg ingin memasyarakatkan ucapan selamat yg dipakai oleh para sahabat -rodhiallohu anhum-, maka itu merupakan hal yg sangat baik... yakni ucapan: *Taqobbalallohu Minna wa Minkum* yg artinya: semoga Allah menerima amal kebaikan kita semua.
Namun, bukan berarti kita boleh mengharamkan atau menyalahkan 'ucapan selamat' yg lainnya tanpa dasar dalil yg kuat, wallohu a'lam.
5. Diantara contoh ucapan selamat lain yg maknanya baik dan biasa diucapkan oleh sebagian kaum muslimin adalah:
"'Iidukum Mubarok" (semoga hari rayanya penuh dg keberkahan.
"'Iidukum Sa’iid" (semoga hari rayanya penuh dg kebahagiaan).
"Taqobbalahu Thoa'atakum" (semoga Allah terima amal ketaatannya).
Tidak mengapa pula menyelipkan ucapan "Mohon maaf lahir batin", setelah ucapan minal 'aa-idin wal fa-izin, karena maksudnya meminta atau mengingatkan agar saling memaafkan.. krn waktu hari raya adalah momen berkumpulnya karib kerabat, sehingga sangat pas bila digunakan utk saling memaafkan dan mempererat atau memperbaiki tali silaturrahim.
Sekian, semoga bermanfaat.
Tulisan di atas berasal dari Ustadz Ad Dariny hafidzhullahu ta'ala. Seorang ulama dari salafi yg biasa di sebut wahabi dan biasanya pengikjtnya sering membid'ah bid'ahkan dengan ekstrim.
Kesimpulan dari tulisan ini, mari kita jangan menutup diri, dan hanya menerima ilmu dari satu sumber saja.
Wallahu a'lam bishowab
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar