Jangan jadi golongan yang di cela Allah, siapa mereka?baca artikel ini sampe selesai.

=== SATU NIKMAT SAJA ===
‎وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Pernahkah kita membaca ayat di atas? Pasti pernah. Tapi apakah pernah juga kita menadaburinya? Mungkin pernah, mungkin tidak.
Oke, yuk sama-sama gali kandungan ayat mulia ini.
Cobalah Anda lihat kata (نِعْمَةَ) pada ayat di atas. Kata “nikmah” di situ berbentuk tunggal alias singular, dan bentuk jamaknya adalah “ni’am” (نِعَمٌ). Jadi kalau kita ingin terjemahkan secara seksama, maka ayat itu berbunyi begini: “Dan jika kamu hendak menghitung SATU NIKMAT ALLAH, kamu tidak akan (mampu) menghingganya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nahl: 18).
SATU NIKMAT?!? Masa menghitung satu nikmat saja tidak bisa?
Ya begitulah adanya. Allah SWT tidak menyuruh kita untuk menghitung nikmat-nikmat-Nya atau atau keseluruhan nikmat-Nnya. “Satu nikmat saja coba kamu hitung,” kira-kira begitu kata Allah, “maka kamu pun tidak akan bisa. Apalagi semua nikmat-Nya.”
Ok. Coba kita ambil satu contoh: nikmat mata.
Pernahkah Anda perhatikan kornea mata Anda? Kornea yang merupakan lapisan terluar dari mata kita itu, memiliki satu keisitimewaan yang tidak dimiliki oleh organ lain: yaitu tidak memiliki pembuluh darah. Dalam artian lain, kornea kita ini bersifat transparan seutuhnya, sehingga fungsinya untuk pembiasan cahaya bisa dilakukan dengan efektif.
Andai saja kornea memiliki pembuluh darah seperti organ-organ lain, maka pembiasan cahaya tidak akan terjadi dengan baik, dan saat kita melihat, pandangan kita akan terhalang oleh garis-garis seperti benang merah.
Anda yang berkaca mata mungkin bisa merasakan ketika kaca mata Anda tertutup oleh sehelai rambut atau bulu. Pandangan Anda pasti akan terganggu. Begitu juga dengan kornea kita jika tertutup oleh pembuluh darah.
Nah, untuk menyempurnakan pandangan mata kita, Allah SWT pun ‘menyingirkan’ pembuluh darah itu dari kornea kita.
Jika tidak ada pembuluh darah, lalu darimana kornea kita dapat nutrisi? Di sini Allah -dengan kekuasaan-Nya- memberikan cara lain. Karena tidak ada nutrisi yang dipasok oleh pembuluh darah di kornea, air mata dan aqueous humour di ruang anterior-lah memberikan nutrisi pada kornea.
Itu pertama. Kedua, saya rasa semua orang tahu bahwa di dalam mata kita mengandung cairan. Tapi lihatlah orang-orang yang hidup di negara-negara super dingin sana. Di Finlandia, misalnya, dengan temperatur terendah yang bisa mencapai -50 derajat celicus, semua orang pasti akan memakai pakaian tebal untuk melawan dingin dan kebekuan. Pakai jaket berlapis-lapis, pakai topi tebal, penutup telinga, kaus kaki, sarung tangan, dan lain sebagainya. Semua badan tertutupi. Tapi pernahkah Anda melihat mereka membalut atau menutupi mata? Tidak.
Padahal, cairan dalam mata, yang berada di temperatur sedingin itu, mestinya akan membeku. Ketika mata membeku, maka akan terjadi kebutuaan. Tapi apakah itu terjadi? Tidak!
Manusia yang hidup di negara paling dingin sekalipun, tetap bisa melihat dengan baik meskipun mata mereka tidak dibalut atau ditutupi. Cairan dalam mata mereka tidak membeku seperti benda cair yang lainnya. Allah SWT dengan kemurahan-Nya, telah menitipkan suatu unsur dalam mata kita yang menahannya dari pembekuan.
Bukankah itu nikmat? Ya, tentu itu nkmat. Tapi itu baru dari satu nikmat: mata. Dan dari nikmat mata itupun pasti belum terungkap semua –dan tidak mungkin bisa. Belum kita bahas tentang retina, iris, pupil, air mata, bulu mata, dan lain sebagainya. Subhanallah…
Bagitulah sahabat. Satu nikmat Allah saja kita tidak bisa menghitungnya, apalagi dengan banyak nikmat atau keseluruhan nikmat-Nya? Betapa Maha Kaya Allah, dan betapa miskinnya kita. Patutkah kita sombong dan bangga dengan apa yang ada pada diri kita? Tidak patut! Yang patut kita lakukan adalah banyak-banyak bersyukur kepada-Nya.
Tapi sayang, banyak di antara kita yang lupa atau enggan mensyukurinya. Karena itu, dalam ayat lain yang berbicara tentang perkara yang sama, Allah menutupnya dengan celaan kepada kepada manusia.
‎وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia telah memberimu dari semua yang kamu pinta kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung (satu) nikmat Allah (saja), maka kamu tidak akan bisa menghingganya. SESUNGGUHNYA MANUSIA ITU SUNGGUH ZALIM LAGI INGKAR.” (QS Ibrahim: 34).

Dewa

Komentar

Postingan Populer