PELECEHAN AL-QUR'AN OLEH AHOK, BEGINI SIKAP KAMI

Ahok berkata: "konteksnya (almaidah 51) bukan itu. Konteksnya jangan pilih nasrani yahudi jadi temenmu, sahabatmu" ...
---
Harusnya kalau ada "kyai" yang ngajari ngaji ahok, jangan lupa juga untuk ngajari kalau para 'ulama menggunakan mafhum muwafaqah pada ayat ini untuk keharaman pemimpin kafir: jika jadi teman (karib) atau wali saja dilarang, tentu menjadikan mereka pemimpin lebih dilarang lagi, karena pemimpin itu lebih dari teman dekat dalam mempengaruhi dan menjalankan apa yang dimauinya, dia bisa memaksa sementara teman tidak bisa. Sama halnya ketika al Qur'an mengatakan "jangan engkau katakan kepada kedua orang tuamu 'uf'/cih". Ayat ini walaupun konteksnya ucapan, namun dengan mafhum muwafaqah juga bermakna "larangan memukul orang tua", karena kalau sekedar mengucapkan "cih" saja dilarang, apalagi memukul tentu lebih berat lagi. Lebih dari itu semua, para 'ulama tidak hanya mendasarkan pada surat al maidah 51 saja dalam pengharaman pengangkatan orang kafir sebagai pemimpin.
---
Adapun kalau ada orang disatu saat mengharamkan memilih pemimpin kafir, disaat lain membolehkan bahkan mendukung pemimpin kafir, dan kedua sikapnya menggunakan ayat al Qur'an, saya berlepas diri dari orang tersebut. Dan adanya orang seperti itu jangan sampai menghalangi kita menyampaikan secara jujur, apa adanya.

DEWA

Komentar

Postingan Populer