Abna' Al Akhirah
Mengharap keselamatan akhirat dengan berleha santai, merupakan angan dusta. Sebab, kejayaan negeri akhirat itu hanya digapai oleh mereka yang disifatkan oleh khalifah Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu sebagai "Abna' Al Akhirah", atau anak-anak akhirat. Bukan "Abna' Ad Dunya", atau anak-anak dunia. Yakni mereka yang tenggelam dalam pusaran syahwat dan tipu dayanya.
Maka itu, mengharap kehidupan kekal di akhirat, harus dibarengi upaya keras menempuh jalan-jalannya. Seperti yang telah ditapaki anak-anak akhirat dari kalangan ulama, shalihin dan syuhada'.
Abu Al Atahiyah pernah menggubah sebuah syair indah yang masyhur, sebagai persembahan nasihat bagi khalifah Harun Al Rasyid:
لَا تَأْمَنِ الْمَوْتَ فِيْ طَرْفٍ وَلَا نَفَسٍ … وَلَوْ تَمَنَّعْتَ بِالْحِجَابِ وَالْحَرَسِ.
وَاعْلَمْ بَأَنَّ سِهَامَ الْمَوْتِ قَاصِدَةٌ … لِكُلِّ مَدَرَّعٍ مِنَّا وَمُتَرَّسِ.
تَرْجُو النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ مَسَالِكَهَا … إِنَّ السَّفِيْنَةَ لَا تَجْرِيْ عَلَى الْيَبَسِ.
“Jangan merasa aman dari kematian walau sekejap dan setarikan nafas.
Kendati engkau berlindung dengan tirai dan para pengawal.
Ketahuilah, panah-panah kematian selalu terbidik tepat.
Pada setiap kita, yang berbaju besi maupun yang berperisai.
Engkau menghendaki keselamatan, sedang engkau tidak menempuh jalan-jalannya,
Sesungguhnya perahu tidak akan berjalan di atas daratan kering.”
(Ibnu Hibban, Raudhah Al ‘Uqala, hlm. 285).
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar