Adab dan tuntunan sholat ied

Diantara adab dan tuntunan yang layak diketahui setiap muslim saat keluar melaksanakan Shalat ‘Ied, adalah sebagai berikut:
Pertama: Dianjurkan mandi sebelum berangkat shalat. Ibnul Qayyim mengatakan: “Terdapat riwayat shahih yang menceritakan, bahwa Ibnu Umar yang dikenal sangat mencontoh ajaran Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa mandi pada hari ‘ied sebelum berangkat shalat.” [Ibnul Qayyim, Zaad Al Ma'ad, 1/425].
Kedua: Berhias dan memakai pakaian terbaik. Ibnul Qayyim mengatakan: “Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa keluar ketika shalat ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha dengan pakaian terbaik.” [Zaad Al Ma'ad, 1/425].
Ketiga: Khusus shalat 'Iedul Fithri, disunnahkan makan sebelum keluar menuju shalat.
Dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied, baru beliau menyantap qurbannya.” [HR. Ahmad 5/352.Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan].
Hikmahnya, agar tidak disangka hari tersebut masih berpuasa. Sedangkan untuk shalat Idul Adha, dianjurkan tidak makan terlebih dahulu agar daging qurban segera disembelih dan dinikmati setelah shalat ‘ied. [Abu Malik Kamal bin Al Sayyid Salim, Shahih Fiqih Sunnah, 1/602].
Keempat: Bertakbir saat keluar shalat ‘ied. Dalam riwayat disebutkan:
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّر حَتَّى يَأْتِيَ المُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْر
“Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idul Fithri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” [Dikeluarkan dalam Al Silsilah Al Shahihah no. 171. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih].
Sumber: Rumaysho.com. Panduan Shalat Iedul Fithri dan Iedul Adha, dengan sedikit perubahan.

Share by: NJ

Komentar

Postingan Populer