Mengendalikan lisan
Mengendalikan lisan merupakan anjuran syariat yang ditekankan. Jika lisan terlepas berbicara apa saja dia kehendaki, maka kerusakan akan lahir darinya. Efeknya, akan nampak bagi orang lain banyangan apa yang ada dalam diri orang yang lepas lisannya. Sebab, lisan itu, sebagaimana dalam ungkapan masyhur, adalah cerminan bagi hati.
Al Imam Yahya bin Mu'adz rahimahullah berkata:
القلوب كالقدور تغلي بما فيها، وألسنتها مغارفها، فانظر إلى الرجل حين يتكلم، فإن لسانه يغترف لك مما في قلبه، حلو.. حامض.. عذب.. أجاج.. وغير ذلك، ويبين لك طعم قلبه اغتراف لسانه.
"Hati itu ibarat panci yang mendidihkan apa yang ada di dalamnya. Sedangkan lisan adalah sendok pengaduknya. Maka itu, lihatlah jika seorang itu berbicara. Lisannya akan mengaduk dan menciduk apa yang ada dalam hatinya, apakah itu manis, kecut, tawar, dan selainnya. Dan pada saat itu, gerakan dan cidukan lisannya akan menjelaskan padamu rasa (keadaan) hatinya". (Ibnul Qayyim, Al Jawab Al Kafi, hlm. 159).
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar