Derajat tinggi berkat ilmu dan keimanan
Saudaraku dengan pengetahuan ilmu tentang Islam dan keimanan akan mampu mengangkat derajat kita berlipat lipat tingginya, berikut ulasan beberapa contoh nyata derajat yang tinggi berkat ilmu dan keimanan akan didapatkan seseorang hamba didunia sebelum diakhirat, dan banyak contoh realitas yang membuktikan hal tersebut diatas :
Pertama, kisah Ibnu Abza Rahimullah
Dalam riwayat ketika Nafi Ibn Abdul Harits mendatangi amirulmukminin (Umar bin Khattab ) didaerah Usfan (pada saat itu Umar sedang mempercayakan kepemimpinan Kota Mekkah kepada Nafi).
Umar bertanya, “Siapa yang engkau jadikan penggantimu sementara waktu bagi penduduk Mekkah?
Nafi menjawab, “Ibnu Abza.”
Umar bertanya, ” siapa ibnu abza ? Nafi menjawab, seorang budak.
Umar bertanya kembali, “Engkau telah memberi kepercayaan tersebut kepada seorang budak?
Nafi menjawab sambil meyakinkan umar.” Sesungguhnya budak tersebut adalah seorang Hafidz ( penghafal Al qur’an) dan sangat menguasai hukum hukum Agama Islam.
Kemudian Umar bin Khattab berkata ” Sungguh Nabi kalian telah berkata ” Sesungguhnya allah mengangkat derajat sebagian manusia dengan Al qur’an dan merendahkan sebagian yang lain karenanya” HR Muslim.
Kedua, kisah ‘Atha’ ibnu abi Rabah rahimullah
Dari Ibrahim Al Harabai berkata : Seorang bernama atha ibnu abi rabah adalah budak berkulit hitam, milik seorang wanita penduduk makkah. Hidung atha pesek seperti kacang (sangat kecil).
Suatu hari, Sulaiman Ibnu Abdul Malik, sang Amirul Mukminin, bersama kedua anaknya mendatangi atha yang sedang shalat. Setelah selesai dari shalatnya atha hendak menyambut mereka. Namun orang-orang yang berkerumun disekililing Atha terus saja bertanya masalah agama kepada beliau tanpa henti sehingga beliau tersibukan dari menyambut sang khalifah. Akhirnya, Sulaiman mengajak kedua putranya pergi lalu berpesan kepada kedua putranya.” Wahai anak-anaku, jangan kalian lalai dari menuntut ilmu, sungguh aku tidak akan lupa duduknya kita dihadapan seorang budak hitam yang berilmu ini.”
Ketiga, kisah Muhammad ibnu Abdurrahman al auqash
Dalam kisah yang lain Ibrahim Al Harabi berkata ” Muhammad Ibnu Al Auqash adalah sorang yang berleher pendek sampai masuk ke badannya sehingga kedua bahunya menonjol keluar. dengan penuh perhatian dan kasih sayang, ibunya berpesan ” Wahai anakku, sungguh kelak setiap kali engkau berada di sebuah majelis, engkau akan selalu ditertawakan dan direndahkan, maka hendaklah engkau menuntut ilmu karena ilmu akan mengangkat derajatmu.”
Atha selalu mematuhi pesan ibunya sehingga pada suatu saat ia dipercaya menjadi hakim agung dikota makkah selama dua puluh tahun. dan setiap ada orang yang berpekara duduk dihadapannya selalu gemetar dengan kewibawaannya hingga sidang selesai.
Ini sebuah contoh nyata betapa Allah akan meninggikan derajat seseorang didunia karena ilmu dan kelak diakhirat pun Allah meninggikannya.
Kepandaian dan keberkahan seorang bukan dinilai dari banyaknya ilmu atau gelar yang dimiliki namun berapa persen yang dapat diamalkan dan dapat memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat. Dari ketiga kisah yang diuraikan kiranya kita dapat mengambil hikmah satu ungkapan Imam Syafi,i. ” Bahwa ilmu bukanlah yang dihafal, melainkan ilmu yang hakiki adalah yang bermanfaat dan dapat memberikan maslahat.”
Share by: NJ
Ada salah ketik... Harusnya muhammad tapi diketik atha
BalasHapus