BUKAN MEREKA YANG MENYAKITI, TAPI KAU SENDIRI YANG SEDANG MENYIKSA DIRI DENGAN ASUMSIMU SENDIRI.

BUKAN MEREKA YANG MENYAKITI, TAPI KAU SENDIRI YANG SEDANG MENYIKSA DIRI DENGAN ASUMSIMU SENDIRI.

Ditulis oleh: Fissilmi Hamida (@fissilmihamida)

Di suatu pagi nan cerah, kau bilang pada rekan-rekanmu kau ingin membeli mobil baru. Lalu rekanmu menawarimu mobilnya, barangkali saja kau mau membelinya. Namun tiba-tiba raut wajahmu berubah. Dadamu terasa begitu sesak.

"Aku merasa terhina! Apa maksudnya coba nawarin aku mobilnya? Mobil second? Huh! Dia kira aku nggak mampu beli mobil baru yang betul-betul baru alias bukan secondhand? Ini pelecehan sekali!"

Begitu kau menggerutu. Lalu kau jadi kesal dan merasa sakit hati karena itu. Padahal tak ada niatan begitu di hati rekanmu. Sebab ia tulus menawarkan mobilnya, siapa tahu kau tertarik membelinya. Ia sama sekali tidak sedang menghina kemampuan finansialmu, atau sedang meragukan banyaknya uangmu.

See.
Kau merasa tersakiti. Namun bukan karena ulah rekanmu. Melainkan karena asumsimu sendiri.
___________________

Di suatu sore saat kau pulang kerja, kau dapati ada mobil keluaran terbaru milik tetanggamu terparkir di halaman rumahnya. Tetiba ada rasa kesal di hatimu karena seminggu sebelumnya kau juga baru saja membeli mobil baru. Menurutmu, tetanggamu itu hanya ingin menyaingimu. Lalu kau jadi kesal karena itu. Padahal tetanggamu tak pernah berniat begitu. Ia membeli mobil itu karena memang ia sudah merencanakannya dan menabung sejak bertahun-tahun lalu.

See.
Kau merasa tersakiti. Namun bukan karena ulah tetanggamu, melainkan karena asumsimu sendiri.
_________________

Di suatu malam, kau tengah berbaring beristirahat sambil membuka social media. Kau lihat foto teman-temanmu tengah berfoto bersama. Tiba-tiba kau banting smartphonemu saking kesalnya. Kau merasa mereka sengaja meninggalkanmu, mengesampingkanmu, sengaja tak mengajakmu pergi bersama. Kau menangis, kau merasa begitu sakit karenanya. Padahal tak ada niatan begitu di hati mereka. Sebab ternyata mereka bertemu tak sengaja, lalu memutuskan untuk berfoto bersama.

See.
Kau merasa tersakiti. Namun bukan karena apa yang dilakukan teman-temanmu, melainkan karena asumsimu sendiri.
__________________

Pernahkah merasa begini?

Maka kadangkala kita perlu betul betul meraba hati saat kita merasa tersakiti. Sebab ada kalanya yang membuat kita sakit hati ternyata adalah asumsi kita sendiri. Cobalah kembali telisik hati kita, cobalah untuk selalu berfikir positif dalam menyikapinya. Agar kita tak lagi tersiksa, dengan asumsi-asumsi kita yang belum tentu kebenarannya.
______________________

[Self-reminder karena kadang aku begini, terutama saat PMS menghampiri. Rasanya seolah semesta dan seisinya menyakitiku berbarengan. Padahal sebetulnya aku yang bapernya keterlaluan 😇 ]

Komentar

Postingan Populer