Nasehat Salaf
Nasehat Salaf:
عبد الرحمن بن أبي حاتم الرازي قال: دخلت دمشق على كتبة الحديث فمررت بحلقة قاسم الجوعي فرأيت نفراً جلوساً حوله وهو يتكلم عليهم، فهالني منظرهم، فتقدمت إليه فسمعته يقول: اغتنموا من زمانكم خمساً: إن حضرتم لم تعرفوا، وإن غبتم لم تفتقدوا، وإن شهدتم لن تشاوروا وإن قلتم شيئاً لم يقبل قولكم، وإن عملتم شيئاً لم تعطوا به. أوصيكم بخمس أيضاً، إن ظلمتم لم تظلموا، وإن مدحتم لم تفرحوا، وإن ندمتم لم تجزعوا، وإن كذبتم فلا تغضبوا، وإن خانوكم فلا تخونوا.
Abdur Rahman bin Abi Hatim Ar-Razi berkata: Aku mengunjungi negeri Damaskus untuk menulis hadits. Maka aku melewati halaqah Qasim Al-Ju'iy. Aku melihat orang-orang duduk mengitarinya, sementara beliau berbicara. Karena tertarik menyaksikan keadaan mereka, aku pun bergerak menuju kepadanya. Saat itu aku mendengar beliau berkata:
“Manfaatkan waktu kalian pada lima perkara, yaitu: Jika kalian datang, kalian tidak dianggap. Jika tidak datang, kalian tidak dicari. Jika bersaksi, kalian tidak diajak musyawarah. Jika mengatakan sesuatu, perkataan kalian tidak (langsung) diterima. Dan jika mengetahui sesuatu, kalian tidak diberi kesempatan mengutarakannya.”
Aku juga mewasiatkan pada kalian lima hal: Jika dizalimi, maka jangan kalian membalas berbuat zalim. Jika dipuji, jangan berbangga diri. Jika dicela, jangan kalian merasa terhina. Jika dipancing marah, jangan kalian marah. Dan jika mereka mengkhianati kalian, jangan kalian balas mengkhianati mereka.” (Ibnul Jauzi, Shifatush Shafwah, 4/237).
Intinya, seperti dinyatakan oleh Syaikh Al-Munajjid terkait kisah ini, ia merupakan nasehat dan tarbiyah dari seorang guru kepada murid-muridnya untuk senantiasa menjaga keikhlasan. Jangan ingin tampil terkenal semata karena mengharapkan kedudukan, atau supaya pandangan orang-orang mengarah kepadanya.
Share: Dewa Lee
Komentar
Posting Komentar