STATUS AGAMA-AGAMA DI LUAR ISLAM
STATUS AGAMA-AGAMA DI LUAR ISLAM
Di dunia ini terdapat beberapa agama yang berkembang dan mempunyai pengikut sampai saat ini. Antara lain Yahudi, Nasrani, Majusi, Hindu, Budha dan lain-lain. Dalam pandangan Islam, agama-agama di luar Islam statusnya adalah kafir. Hal ini telah menjadi ijma’ para ulama. Dalam konteks ini, ada kaedah yang populer di kalangan ulama sebagai berikut:
أَنَّ مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ مَنْ دَانَ بِغَيْرِ اْلإِسْلاَمِ كَالنَّصَارَى أَوْ شَكَّ فِيْ تَكْفِيْرِهِمْ أَوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُمْ فَهُوَ كَافِرٌ وَإِنْ أَظْهَرَ مَعَ ذَلِكَ اْلإِسْلاَمَ وَاعْتَقَدَهُ.
Sesungguhnya orang yang tidak mengkafirkan orang yang beragama selain Islam seperti orang-orang Kristiani, atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan ajaran mereka, maka dia adalah orang kafir, meskipun ia menampakkan keislaman dan meyakininya.
Demikian kaedah yang dikemukakan oleh para ulama antara lain al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami, al-I’lam bi-Qawathi’ al-Islam, hlm 237, al-Qadhi Iyadh, al-Syifa bi-Ta’rif Huquq al-Mushthafa, hlm 851, Imam al-Nawawi, Raudhah al-Thalibin, juz 7 hlm 290 dan lain-lain.
Tentu kaedah tersebut sesuai dengan dalil-dalil al-Qur’an dan hadits. Dalam al-Qur’an ditegaskan:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS Alu-Imran : 85).
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللهِ فَإِنَّ اللهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS Alu-Imran : 19).
فَمَنْ يُرِدِ اللهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS al-An’am : 125).
Dalam ayat-ayat di atas ditegaskan bahwa agama yang diterima oleh Allah hanyalah agama Islam, sedangkan orang-orang di luar Islam setelah datangnya Islam, adalah orang-orang yang tidak beriman dan orang-orang kafir, yang dipastikan menjadi orang-orang yang rugi dan masuk neraka. Dalam ayat lain, lebih tegas lagi:
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. (QS al-Bayyinah : 1).
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS al-Bayyinah : 6).
Dalam dua ayat di atas, ditegaskan bahwa Ahlul-Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang Musyrik (kaum paganis, Hindu, Budha dan lain-lain) adalah orang-orang kafir yang akan kekal di neraka Jahanam. Dalam hadits shahih diriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِيٌّ، وَلا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ». رواه مسلم.
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seseorang mendengar tentang aku dari umat ini, orang Yahudi dan Nasrani, kemudian meninggal dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus membawanya, kecuali orang tersebut pasti termasuk penduduk neraka.” (HR Muslim [240]).
Hadits ini menegaskan bahwa penganut agama atau kepercayaan apapun seperti Yahudi, Nasrani dan lain-lainnya yang tidak beriman kepada apa yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah datangnya Islam, jelas akan masuk ke dalam neraka, karena mereka berarti orang-orang kafir.
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar