KHILAFAH JANJI ALLAH DAN KABAR GEMBIRA DARI ROSULULLAH.

KHILAFAH JANJI ALLAH DAN KABAR GEMBIRA DARI ROSULULLAH.

Sesungguhnya al-Khilafah merupakan janji dari Allah SWT dan kabar gembira dari Rasulullah saw. Allah SWT berfirman:
﴿وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لاَ يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ﴾(النور: 55)
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (TQS an-Nur [24]: 55)

Rasulullah saw bersabda:
«تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون ملكاً عاضاً فيكون ما شاء الله أن يكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون ملكاً جبريةًّ، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خـلافة راشدة على منهاج النبوة، ثم سكت»(مسند الإمام أحمد)
“Kenabian ada di tengah-tengah kalian, atas kehendak Allah akan tetap ada, kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian, dan akan tetap ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zalim, dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan diktator, dan akan terus ada sesuai kehendak Allah, kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian”, kemudian beliau diam.” (Musnad Imam Ahmad)

Rasulullah saw mengakhiri hadits beliau dengan kabar gembira untuk umat yaitu kembalinya al-Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian untuk kedua kalinya setelah pemerintahan diktator.

Wahai kaum Muslimin:
Inilah, sekarang kita melihat umat telah mulai meraba jalan selamatnya. Kita melihat sinyal-sinyal kembalinya umat sebagai sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan untuk manusia. Yaitu dengan apa yang kita lihat dalam teriakan keras di hadapan thaghut, dalam awal kebangkitannya dan mengambil kembali kekuasaannya yang dirampas, dan bahwa umat ingin membangkitkan kemuliaannya, al-Khilafah ar-Rasyidah.
Maka segeralah wahai kaum Muslimin untuk melenyapkan kezaliman-kezaliman ini dan mengembalikan cahaya al-Khilafah kembali, sehingga kita bernaung di dunia dengan panji al-‘Uqab, panji Rasulullah saw, dan di akhirat kita bis bernaung dengan naungan-Nya SWT pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya. Dan kita atas kehendak Allah akan bersama orang-orang yang Allah katakan tentang mereka:
﴿فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ﴾ (القمر: 55)
“di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.” (TQS al-Qamar [54]: 55)

Sesungguhnya jalan selamat Anda dan jalan selamat umat Anda dari kezaliman penguasa Anda dan begundal mereka, tidak akan terjadi kecuali dengan menolong Islam dan berjuang bersama para pejuang untuk menegakkan daulah Islam yang akan memotong tangan-tangan zalim dan kaki tangan mereka dan orang yang loyal kepada mereka, agar Anda sukses di dunia dan akhirat atas kehendak Allah. Allah SWT berfirman:
﴿لا يَسْتَوِي مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُوْلَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِينَ أَنفَقُوا مِن بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ﴾ (الحديد: 10)
“Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (TQS al-Hadid [57]: 10)

Allah SWT juga berfirman:
﴿إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمْ الْمُفْلِحُونَ﴾(النور: 51)
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (TQS an-Nur [24]: 51)

Wallahu a'lam bish showab.

Share: pandu

Komentar

Postingan Populer