Penderitaan Karena Ketaatan Akan Diganti dengan Sesuatu yg Mulia

Penderitaan Karena Ketaatan Akan Diganti dengan Sesuatu yg Mulia

Puasa merupakan amal yang melahirkan sesuatu yang zahirnya tidak disenangi manusia. Darah orang mati syahid misalnya. Ia sesuatu yang tidak disenangi di dunia, namun karena lahir dari ketaatan, maka Allah akan jadikan baunya sangat harum di hari kiamat melebihi bau minyak kasturi, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Shahih.

Termasuk ibadah puasa. Proses menahan diri dari makan dan minum otomatis menimbulkan bau mulut tidak sedap. Ia adalah sesuatu yang dibenci penciuman manusia. Akan tetapi lantaran lahir dari ketaatan, maka ia menjadi mulia di sisi Allah.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Menurut Ibnu Rajab, balasan mulia ini dikarenakan dua hal:

Pertama: Puasa adalah rahasia antara hamba dengan Allah. Karena ia rahasia yang disembunyikan, maka Allah membalasnya dengan menampakkannya berupa bau harum di hari kiamat.

Kedua: Bekas ketaatan yang tidak disenangi jiwa di dunia, akan dibalas dengan sesuatu yang menyenangkan pada hari kiamat. Artinya, bau mulut yang tidak sedap akan dibalas dengan bau wangi lantaran lahir dari ketaatan pada Allah di dunia. (Lihat Lathaiful Ma’arif, hal. 286-288).

Ibnu Rajab rahimahullah menambahkan:

كُلُّ شَيْءٍ ناقص فِي عُرْفِ النَّاسِ فِي الدُّنْيَا إِذَا انْتَسَبَ إِلَى طَاعَتِهِ وَرِضَاهُ فَهُوَ الكَامِلُ فِي الحَقِيْقَةُ

“Segala sesuatu yang dianggap kurang menurut pandangan manusia di dunia, jika didapati dari ketaatan pada Allah dan mencari ridha-Nya, maka hakekatnya adalah kesempurnaan (di sisi Allah).” (Ibid, hal. 288).
Ustadz Rappung

Share : pandu

Komentar

Postingan Populer