Beberapa hikmah

Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi berkata:

- ‏من رحمة الله أن جعل التوبة من الذنوب أسهل من الوقوع فيها، فلا تكثر سيئات أحدٍ إلا وهو مسرِف معرِض .

"Di antara rahmat Allah, Dia menjadikan taubat jauh lebih mudah ketimbang jatuh dalam perbuatan dosa. Makanya, tidaklah seorang memperbanyak kesalahan-kesalahannya melainkan karena dia telah melampaui batas dan pembangkang durhaka".

[Hikmah 103] Jangan Musuhi Wali Allah

Hati-hati memusuhi apalagi menyakiti hamba-hamba Allah yang salih. Sebab, permusuhan terhadap mereka sama artinya menabuh genderang perang dengan Allah. Dan siapa yang demikian keadaannya, sudah pasti akan kalah dan merugi dunia dan akhirat.

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta'ala berfirman:

من عادى لي وليا فقد اذنته بالحرب...

"Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka sungguh Aku umumkan perang kepadanya...". (HR. Bukhari).

Al Imam Al Syafi’i rahimahullah berkata:

بئس الزاد إلى المعاد العدوان على العباد

“Sejelek-jeleknya perbekalan menuju hari kebangkitan adalah permusuhan terhadap hamba-hamba (yang shalih).” [Al Dzahabi, Siyar A’lam Al Nubala, 10/41].

Jadi, cintailah orang-orang salih, alim ulama, du'at dan mujahidin, sebagaimana Allah Ta'ala dan Rasul-Nya mencintai mereka, serta jangan coba-coba menaruh sebarang kebencian dan permusuhan dalam diri terhadap mereka.

[Hikmah 104]

Diantara bentuk kebaikan dan amal salih yang manfaatnya sangat besar di dunia dan akhirat, adalah berinfak dan membantu orang yang mengkhususkan diri menuntut ilmu syar’i.

Iya, di akhirat kebaikan ini merupakan amal jariyah yang tidak ada putusnya, sedang di dunia boleh jadi Allah Ta'ala jadikan sebagai sebab kemurahan rezekinya. Pernyataan ini sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, ia berkata:

كَانَ أَخَوَانِ فِى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فَكَانَ أَحَدُهُمَا يَأْتِي النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَاْلآخَرُ يَحْتَرِفُ فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ اِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ

"Ada dua orang bersaudara di masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, salah seorang dari keduanya datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam (untuk menuntut ilmu) dan yang lain bekerja. Maka yang bekerja mengadukan saudaranya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, lalu beliau  bersabda: "Bisa jadi engkau diberi rezeki karena saudaramu.” (HR. Al-Tirmidzi).

Buruknya Saling Berbangga dengan Ilmu

Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

التفاخر بالعلم أسوأ حالاً عند الله من التفاخر بالمال والجاه!

"Saling membanggakan ilmu lebih buruk keadaannya di sisi Allah dibandingkan dengan saling membanggakan harta dan kedudukan."

(Uddatush Shabirin, hlm. 197)

Share: dewa lee

Komentar

Postingan Populer