Nasehat untuk kawan
sebuah nasehat untuk direnungkan.
Banyak cara Allah Ta'ala memuliakan hamba-Nya. Bahkan, terkadang melalui jalan tidak menyenangkan. Namun demikianlah aturan ilahi. Boleh jadi hamba menyukai sesuatu namun oleh Allah tidak baik atasnya. Atau sebaliknya, hamba membenci sesuatu, tapi ia merupakan kebaikan baginya.
Salah satu sarana unik yang Allah Ta'ala gunakan mengangkat kedudukan seorang hamba di mata manusia, adalah lisan pendengki. Bisa jadi niat awal pendengki merusak dan menyebar keburukan seorang hamba, namun berkat usahanya orang banyak lantas mengenal dan mengetahui keutamaannya.
Alangkah indah gubahan syair Abu Tammam Habib bin Aus:
وَإِذَا أَرَادَ اللهُ نَشْرَ فَضِيْلَةٍ طُوِيَتْ
أَتَاحَ لَهَا لِسَانَ حَسُوْدِ
لَوْلاَ اشْتِعَالُ النَّارِ فِيْمَا جَاوَرَت
ْمَا كَانَ يُعْرَفُ طِيْبُ عَرْفِ الْعُوْدِ
Bila Allah berkehendak menyebarkan keutamaan (seseorang) yang tersembunyi;
Maka Dia memberi kesempatan lidah pendengki menyebarkannya;
Andai bukan karena nyala api yang merayap;
Maka tidak diketahui wanginya kayu gaharu.
(Lihat: Ibnu Khallikan, Wafayat Al A'yan, 1/86).
Share : dewa lee
Komentar
Posting Komentar