Bukan sekedar wangi
Bukan Sekedar Wangi
Bagi laki-laki, memakai parfum itu sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kalau perempuan, syarat dan ketentuan berlaku.
Parfum atau minyak wangi, harus selalu menemani ke majelis manapun pergi, karena guru-guru kami menekankan memakai parfum sebelum membuka majelis, apalagi majelis kajian hadits. Adab yang tak boleh terlewat.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ خَيْرَ طِيبِ الرَّجُلِ مَا ظَهَرَ رِيحُهُ وَخَفِيَ لَوْنُهُ، وَخَيْرَ طِيبِ النِّسَاءِ مَا ظَهَرَ لَوْنُهُ وَخَفِيَ رِيحُهُ
“Sesungguhnya sebaik-baik wewangian laki-laki adalah yang nampak baunya dan tersembunyi warnanya. Dan sebaik-baik wewangian wanita adalah yang nampak warnanya dan tersembunyi baunya” [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud].
Minyak wangi adalah sesuatu yang baik, hingga Rasulullah melarang kita menolak pemberian minyak wangi dari orang lain,
مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلَا يَرُدَّهُ، فَإِنَّهُ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ طَيِّبُ الرَّائِحَةِ
“Barangsiapa yang diberikan wewangian, janganlah ia tolak, karena ia ringan untuk dibawa lagi harum baunya” [HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i]
Jadi bagi yang baru pulang umrah dan mau ngasih oleh-oleh, kalaupun tidak tiket umrah, minyak wangi tidak apa-apa. :)
*Ustadz Yuana Trisna.
Share: dewa lee
Komentar
Posting Komentar