ILMU-ILMU QUR'AN (bag.1)

Mulai kamis ini, tiap kamis di grub saya adakan pelajaran ulumul qur'an ya teman-teman. Sebagai penambah Tsaqofah Islamiyah kita. Smoga ridho dan berkenan.
Kita mulai dari Pelajaran 001
📖 Tema: ILMU-ILMU QUR'AN
📌 Judul: Pengantar Ulumul Qur'an

Al Quran Karim merupakan mukjizat Islam yang kekal & didukung oleh kekuatan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah, Muhammad SAW untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap gulita menuju terang benderang, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus.

Para sahabat sangat antusias untuk menerima Qur'an dari Rasulullah SAW, menghafalnya dan memahaminya. Mereka bahkan ketika belajar kepada Nabi SAW, tidak akan melanjutkan sebelum mengamalkan ilmu yang ada di dalamnya. Para sahabat berkata, "Kami mempelajari Qur'an berikut ilmu dan amalnya sekaligus".

Setiap kabar/informasi yang diterima para sahabat dari Rasul, maka Rasul tidak mengizinkan mereka menuliskan sesuatu dari beliau selain Qur'an. Karena beliau khawatir Qur'an akan tercampur dengan yang lain.

Dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah bersabda: Janganlah kamu tulis dari aku. Barangsiapa menuliskan dari aku selain Qur'an, hendaklah dihapus... (HR. Muslim)

Sekalipun sesudah itu Rasulullah SAW mengizinkan kepada sebagian sahabat untuk menulis hadits, tetapi hal yang berhubungan dengan Qur'an tetap didasarkan riwayat yang melalui petunjuk di zaman Rasullullah, di masa Khalifah Abu Bakar dan Umar.

Kemudian pada masa Khalifah Utsman r.a. dan keadaan menghendaki untuk menyatukan kaum Muslimin pada satu mushaf. Mushaf itu disebut Mushaf Imam. Sedangkan penulisan mushaf tersebut dinamakan Rasmul Usmani, yakni dinisbahkan kepada Utsman. Ini dianggap sebagai permulaan Ilmu Rasmil Qur'an.

Kemudian masa Khalifah Ali r.a. diletakkanlah kaidah-kaidah Nahwu, cara pengucapan tepat & baku, serta memberikan ketentuan harakat pada Qur'an. Ini dianggap sebagai permulaan Ilmu I'rabil Qur'an.

Para sahabat kemudian melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan makna-makna Qur'an dan penafsiran ayat-ayatnya yang berbeda-beda di antara mereka sesuai kemampuan mereka dalam memahami serta perbedaan durasi hidup mereka bersama Rasulullah. Diantara para mufassir termasyhur zaman sahabat adalah 4 orang khalifah, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Ubai bin Ka'b, Zaid bin Tsabit, Abu Musa al Asy'ari, & Abdullah bin Zubair.

Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh para tabiin dan ulama-ulama setelahnya.
~~~~~~~~~~

📚REFERENSI:
Manna Khalil al Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur'an. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, Cet. 10, 2007.

Share: dewa lee

Komentar

Postingan Populer