Cerdasnya Iyaz kecil dan Cerdik nya Seorang Hakim Iyaz (part 1)

Cerdasnya Iyaz kecil dan Cerdik nya Seorang Hakim Iyaz.

Simak. !

Nama beliau adalah Iyas bin Mu’awiyyah bin Qurrah al-Muzanni, lahir pada tahun 46 H di daerah Yamamah Najed. Kemudian beliau berpindah ke Bashrah beserta seluruh keluarganya. Di sanalah beliau tumbuh berkembang dan belajar. Beliau sering mondar mandir ke Damaskus ketika masih belia untuk menimba ilmu dari sisa-sisa sahabat yang mulia dan  tokoh-tokoh tabi’in yang agung.

Telah nampak kecerdasan dan bakat putra al-Muzanni yang satu ini sejak kecil. Orang-orang sering membicarakan kehebatan dan beritanya kendati beliau masih kanak-kanak.

Telah diriwayatkan bahwa ketika masih kecil beliau belajar ilmu hisab di sebuah sekolah yang diajar oleh Yahudi ahli Dzimmah. Pada suatu hari berkumpullah teman-temannya dari kalangan Yahudi itu, lalu mereka asyik membicarakan masalah agama mereka tanpa menyadari bahwa Iyas turut mendengarkannya.

Guru Yahudi itu berkata kepada teman-teman Iyas, “Tidakkah kalian heran dengan kaum muslimin itu? Mereka berkata bahwa mereka akan makan di surga, namun tidak akan buang air besar?”

Iyas menoleh kepadanya lalu berkata:

Iyas, “Bolehkan aku ikut campur dalam perkara yang kalian perbincangkan itu wahai guru?”

Guru, “Silakan!”

Iyas, “Apakah semua makanan yang dimakan di dunia ini keluar menjadi kotoran?”

Guru, “Tidak!”

Iyas, “Lantas kemana perginya yang tidak keluar itu?”

Guru, “Tersalurkan sebagai makanan jasmani.”

Iyas, “Lantas, dengan alasan apa kalian mengingkari? Jika makanan yang kita makan di dunia saja sebagian hilang diserap oleh tubuh maka tak mustahil di surga seluruhnya diserap oleh tubuh dan menjadi makanan jasmani.”

Merasa kalah argumen, guru itu memberikan isyarat dengan tangannya sambil berkata kepada Iyas, “Semoga Allah mematikanmu sebelum dewasa.”

Bertambahlah umurnya setahun demi setahun, berita tentang kecerdasannya makin ramai dibicarakan orang. Telah diriwayatkan bahwa tatkala beliau masih muda, ketika berada di Damaskus pernah bersengketa dengan seorang tua penduduk kota tersebut tentang suatu hak kepemilikan. Setelah putus asa menyelesaikannya dengan adu argumen, maka masalah itu dibawa ke pengadilan.

Ketika keduanya telah berada di depan hakim, Iyas mengemukakan argumennya dengan suara lantang kepada rivalnya. Lalu ditegur oleh qadhi,

Qadhi, “Rendahkanlah suaramu wahai anak! Karena lawanmu adalah seorang yang sudah besar baik secara usia maupuan kedudukannya.”

Iyas, “Akan tetapi kebenaran lebih besar dari dia.”

Qadhi, (dengan marah), “Diam!”

Iyas, “Siapakah yang akan mengemukakan alasanku jika aku diam?”

Qadhi, “Aku tidak mendapatkan semua keteranganmu sejak masuk majelis ini kecuali kebatilan.”

Iyas, “Laa Ilaah illallahu wahdahu laa syariikalahu, jujurlah, apakah kata-kataku haq atau bathil?”

Qadhi, “Benar, demi Rabb Ka’bah, benar!”

Semangat putra al-Muzanni ini semakin membara untuk memperdalam ilmu. Hingga akhirnya sampailah pada suatu titik menakjubkan yang dikehendaki Allah. Sehingga orang-orang tua pun menaruh hormat kepadanya, belajar darinya meskipun masih sangat belia.

Pada suatu tahun, ketika Abdul Malik bin Marwan mengunjungi Bashrah sebelum menjadi khalifah, dia melihat Iyas yang masih remaja dan belum tumbuh kumisnya berada  paling depan sebagai pemimpin, sedangkan di belakangnya ada empat qurra’ (penghafal al-Qur’an) yang sudah berjenggot panjang dengan pakaian resmi warna hijau. Maka Abdul Malik berkata, “Celaka benar orang-orang yang berjenggot ini, apakah di sini tak ada lagi orang tua yang bisa memimpin, sampai anak sekecil ini dijadikan pemimpin mereka?” Lalu dia menoleh kepada Iyas dan bertanya, “Berapa usiamu wahai anak muda?”

Iyas menjawab, “Usiaku sama dengan usia Usamah bin Zaid saat diangkat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai panglima pasukan yang di dalamnya ada Abu Bakar dan Umar wahai amir –semoga Allah memanjangkan umur Anda-.” Abdul Malik berkata, “Kemari, kemarilah wahai anak muda, semoga Allah memberkatimu.”

Kelak Anak ini akan menjadi hakim yg cerdik,dan adil. 👍

Share by: NJ

Komentar

Postingan Populer