Semua manusia hidup di zaman modern, tapi...
SEMUA MANUSIA HIDUP DI ZAMAN MODEREN, TAPI...
Bismillah...
Assalamu'alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh, keluarga HalaQoh.
Jika saat ini kita mengenal HP, internet, dan teknologi multimedia lainnya, itu adalah simbol moderenisasi utk masa sekarang ini.
Sebelum teknologi-teknologi tersebut muncul, kita mengenal Pager yg orang-orang di masa itu juga menganggapnya sebagai bagian dari modernisasi.
Lebih jauh ke belakang lagi, ada TV yg mana TV ini terbagi beberapa masa; mulai dari masa Hitam putih kemudian TV berwarna, layar datar atau TV flat hingga layar lebar. Dan di setiap masanya, orang-orang pada waktu itu menganggapnya sebagai era moderen. Begitu seterusnya, hingga sebelum ditemukan TV, ada radio, ada Telepon yg juga memiliki beberapa fase.
Jangan lupakan juga perubahan bentuk pakaian, yg jika diurut terus ke belakang, juga memilik banyak fase perubahan. Dan tradisinya tetap sama, setiap fase selalu disimbolkan sebagai era moderen.
Ringkasnya adalah setiap manusia menganggap dirinya berada di era moderen, dan memang begitulah keadaannya. Yang terbaru adalah era moderen dan saat telah berlalu disebut sebagai masa lalu, bahkan ada yg menyebutnya zaman batu.
Karena semua manusia merasa hidup di zaman moderen, maka tidak elok jika modernisasi selalu dicap sebagai biang keladi dari banyaknya penyimpangan seperti kenakalan remaja, penistaan agama, dan kemaksiatan-kemaksiatan lainnya.
Bukankah semua itu sudah ada sejak Nabi Adam diciptakan yg ditandai dg pembangkangan iblis terhadap perintah Allah?
Masa yang terus mengalami modernisasi bukanlah biang keladi dari segala penyimpangan. Masalahnya terletak pada kondisi "Iman".
Saat manusia larut dalam arus modernisasi, mereka lupa meng-upgrade atau memodernisasikan iman mereka.
Modernisasi ibarat sebuah lautan dimana iman menjadi pelampungnya agar kita tetap bisa terapung di atanya, dan tidak tenggelam di dalamnya. Jika iman selalu diperbaharui, semoderen apapun suatu zaman, tak akan mampu menenggelamkan manusia.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Iman itu kadang naik kadang turun,
maka perbaharuilah iman kalian dengan
Laa Ilaaha illallah."
(HR. Ibn Hibban)
Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah menjelaskan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat 2 jiwa; jiwa baik dan jiwa buruk. Jika salah satunya melemah maka yg lain akan menguat.
Begitulah iman, selalu keluar masuk ibarat nafas yg masuk berupa oksigen (O2) dan keluar sebagai karbondioksida (CO2).
Kesimpulannya, era moderen tidak bisa kita hindari tapi lemahnya iman adalah yang yg sangat bisa kita hindari, selama ada ikhtiar dan kemauan kuat. Jangan pernah lagi menyalahkan modernisasi sebagai akibat dari segala penyimpangan, tapi selalulah mengoreksi kekuatan iman kita sudah sampai mana.
"Modernisasi bisa menenggelamkan apa saja kemudian menjadikannya sesuatu yg kuno dan membuangnya ke masa lalu, kecuali "Iman" yg selalu di Upgrade (diperbaharui) sesuai tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah."
Sudahkah Iman kita di Upgrade?
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar