DAKWAH itu CINTA

DAKWAH itu CINTA..

Seseorang yang mengabdikan dirinya untuk Ilmu dan Dakwah, tidak pantas memandang rendah orang lain. Tidak layak bagi dia merasa sudah lebih baik dari orang lain, Ingat Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, “ Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. DIA-lah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm : 32)
Allah memberikan kita Ilmu bukan untuk memandang rendah orang lain, bukan untuk meremehkan orang lain, bukan juga untuk jumawa dihadapan orang awam. Allah memberikan kita Ilmu karena Allah sayang dengan kita, sehingga Allah memberikan kita sedikit Ilmu dari ilmu Allah yang sangat luas, sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
" Barangsiapa yang DIA kehendaki kebaikan padanya, maka DIA akan jadikan orang itu fakih terhadap dien." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu 'anhu)
Maka, sangat tidak pantas kemudian kita menjadi jumawa dan tinggi hati. Ilmu yang kita miliki adalah titipan Allah agar kita bisa memberi pemahaman dan manfaat kepada banyak manusia yang lain.
Demikian juga halnya dengan Dakwah, Allah pilih kita untuk menjadi penyebar Syariah-Nya, bukan untuk merendahkan orang lain, bukan untuk menghina orang lain, apalagi memaki dan mencaci orang lain.
Sepanjang sejarah diturunkannya risalah mulai dari Nabi Adam sampai kepada Khatamun Nabiyin Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang orang yang sabar dan penuh kasih sayang.
Sehingga ketika kita dimuliakan oleh Allah dengan menjadi penerus Pembawa risalah-Nya, maka saat itu Allah meminta kita untuk menjadi orang lembut, pemaaf dan bertutur kata yang baik dalam mengajak manusia kedalam kebaikan.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh." (QS. Al A'raf : 199)
Bisa jadi sulitnya orang lain menerima Dakwah kita karena kita berdakwah bukan dengan bahasa Iman, bukan dengan cinta dan kasih sayang.
Bisa jadi kita selama ini berdakwah dengan sikap merendahkan, benci dan amarah, bisa jadi kita selama ini berdakwah karena kita merasa lebih suci atau lebih baik dari orang lain. Bila itu yang terjadi yakinlah Dakwah kita akan gagal, masyarakat tidak akan mendengarkan kita. Masyarakat akan semakin jauh dari hidayah, dan Allah akan bertanya kepada kita, "Kenapa kalian bersikap keras kepada manusia, padahal sudah kuperintahkan kalian untuk mengajak manusia dengan Hikmah, dan Akhlaq yang baik?" Lalu apa yang akan kita jawab?
Ingatlah firman Allah subhanahu wa ta'ala,
"Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran : 134)
Pengemban Dakwah harus menjadi orang yang paling sabar, pemaaf dan terus mengajak kepada kebaikan. Semoga Allah senantiasa memberika Taufiq untuk tetap berada dalam kebaikan dan ketaatan.
Wallahu A'lam

MC

Komentar

Postingan Populer