Tugas para Ulama terhadap Khilafiyah

Argumentasi kalangan awam dan "baru ngaji", ketika dikatakan ada khilaf ulama dalam suatu perkara, salah satunya adalah, "Kan Nabinya satu, masa bisa beda pemahamannya?"
Orang-orang seperti ini tentu tak pernah belajar, bahwa salah satu contoh yang sangat masyhur dalam kitab-kitab Tarikh Tasyri' atau Pengantar Fiqih, adalah perbedaan pendapat shahabat terhadap perintah Nabi, "Janganlah kalian shalat 'Ashar, kecuali di (perkampungan) Bani Quraizhah".
Sebagian shahabat memahami perintah ini secara zhahirnya, yaitu tidak boleh shalat 'Ashar, kecuali di perkampungan Bani Quraizhah. Akhirnya, karena mereka baru sampai di Bani Quraizhah pada malam hari, mereka baru mengerjakan shalat 'Ashar di malam hari, di luar waktu normalnya.
Sedangkan sebagian shahabat lain memahami makna yang tersirat dari perintah ini, yaitu agar mereka bersegera menuju Bani Quraizhah, hingga bisa sampai di sana pada waktu 'Ashar. Namun karena mereka tidak mampu mencapainya di waktu 'Ashar, mereka memilih shalat 'Ashar di perjalanan, pada waktunya.
Pilihan kedua kelompok shahabat ini tidak ada yang dicela Nabi.
Saat itu, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam masih hidup di tengah-tengah kaum muslimin. Orang-orang yang berbeda pendapat pun, langsung mendengarkan perintah tersebut dari Nabi. Lalu, pertanyaan retorisnya, mengapa mereka bisa berbeda pendapat?
Shahabat yang bertemu langsung dengan Nabi saja, bisa memiliki pemahaman yang berbeda terhadap Tafsir Al-Qur'an, makna dari hadits Nabi, dst, apalagi orang-orang setelah mereka yang tidak bertemu langsung dengan Nabi.
Jadi, khilaf ulama dalam banyak persoalan, ibadah maupun muamalah, persoalan klasik maupun kontemporer, adalah hal yang sangat wajar. Dalam persoalan khilaf seperti ini, sebaiknya menghindari tuduhan-tuduhan berat, seperti kafir, sesat, munafiq, fasiq, dan lain-lain, kecuali anda memiliki hujjah yang sangat kuat.
Ini hanya persoalan mana pendapat yang kuat, dan mana pendapat yang lemah. Itu pun bukan tugas orang awam, tapi tugas para ulama.

Share By: Mira Chan

Komentar

Postingan Populer