APAKAH MISKIN HARTA ITU TANDA SESEORANG TIDAK BAIK? ATAU TANDA ALLAH MERENDAHKAN KEDUDUKANNYA?
APAKAH MISKIN HARTA ITU TANDA SESEORANG TIDAK BAIK? ATAU TANDA ALLAH MERENDAHKAN KEDUDUKANNYA?
Allah ta'ala berfirman:
فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)
Artinya: "Adapun manusia, jika Tuhannya mengujinya, lalu memuliakannya dan memberikan nikmat padanya (menguji dengan kemuliaan dan kenikmatan harta), maka ia berkata, Tuhanku telah memuliakanku. Adapun bila Tuhannya mengujinya, lalu membatasi rezekinya (berupa harta), maka ia berkata, Tuhanku telah menghinakanku." (QS. Al-Fajr [89]: 15-16)
Bagaimana Penjelasannya?
Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah, dalam kitab Tafsir beliau, menyatakan bahwa dua ayat ini merupakan PENGINGKARAN dari Allah ta'ala terhadap orang yang punya keyakinan atau pemahaman bahwa keluasan rezeki harta merupakan tanda bahwa ia dimuliakan oleh-Nya, dan sempitnya rezeki harta merupakan tanda bahwa ia sedang hina kedudukannya di sisi Allah ta'ala. Cara berpikir seperti ini ditolak dan diingkari oleh Allah ta'ala.
Lalu yang benar bagaimana? Yang benar, keduanya adalah ujian dari Allah ta'ala. Dua keadaan itu, secara zatnya, tidaklah menunjukkan pemuliaan atau penghinaan kepada seseorang.
Allah terkadang meluaskan rezeki (harta) kepada orang yang Dia cintai, pada tempat lain, Dia juga meluaskan rezeki (harta) kepada orang yang tak Dia cintai. Demikian pula sebaliknya, sempitnya rezeki harta kadang terjadi pada orang yang Dia cintai, kadang terjadi pula pada yang tak Dia cintai.
Keduanya adalah ujian. Yang lulus ujian adalah yang tetap dalam ketaatan kepada Allah ta'ala, saat ia berada pada kelapangan harta, maupun saat sempit. Ketika ia diberi nikmat kekayaan, ia bersyukur kepada Allah. Ketika ia fakir harta, ia bersabar.
---
Mengapa Saya Menulis Ini Lagi?
Dulu saya pernah menulis status FB semisal ini. Sekarang saya tulis lagi, dengan redaksi berbeda, tapi makna sama.
Saya tulis lagi status semacam ini, karena masih ada tulisan yang berseliweran di FB, yang mengesankan orang yang miskin harta, atau sempit rezeki hartanya, itu karena kesalahannya atau kealpaannya dalam ketaatan. Terkesan ada vonis pada tulisan semacam itu, "Anda miskin, karena anda jarang berbagi, jarang sedekah.", atau "Anda miskin, karena kurang taat kepada Allah", dan semisalnya.
Jika anda masih berpikiran seperti itu, cukuplah, berhentilah. Kita ikuti saja penjelasan dari ulama tafsir tentang hal ini. Kaya atau miskin itu ujian dari Allah ta'ala, bukan pemuliaan, bukan juga penghinaan.
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar