Siapakah yg paling berat ujiannya?
Saad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi Saw menjawab, "Para nabi, kemudian yang menyerupai mereka, dan yang menyerupai mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa." (HR. Bukhari)
Jika ada yang merasa bahwa cobaan atau ujian Allah itu datang untuk menyengsarakan kita, maka bisa jadi itu tandanya kita kurang bersyukur.
Rasulullah saw. bersabda: "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum, Allah menguji mereka. Barang siapa bersabar, maka baginya manfaat kesabarannya dan barang siapa murka/tidak terima, maka baginya murka Allah." (HR. Tirmidzi)
Oleh karena itu, dalam merespon apa yang kita hadapi di dunia ini hanya dua, bersyukur dan bersabar, sebagai mana sabda Rasulullah saw.
"Menakjubkan perkara seorang mukmin itu, karena sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan. Hal itu tidak menjadi milik seorang pun, kecuali orang mukmin. Jika mendapat kesenangan, ia bersyukur. Itulah kebaikan baginya. Jika ditimpa kesusahan, ia bersabar. Itu pun merupakan kebaikan baginya." (HR. Ahmad, Muslim, Ibnu Hibban, dan Al Baihaqi)
Jadi, segala urusan seorang mukmin itu adalah kebaikan. Jika mendapatkan nikmat, dia bersyukur; jika mendapatkan cobaan, dia bersabar. Inilah sikap sejati seorang mukmin.
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar