Saya Tionghoa, tidak merayakan imlek..karena saya muslim
Saya muslim dan saya tidak merayakan hari raya kaum pagan konghuchu, karena Rosulullah bersabda.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Abu Dawud).
Jadi walaupun tak bisa menolak di lahirkan bermata sipit, tapi saya bisa memilih aqidah apa yang saya yakini lewat teori berpikir, bukan hanya doktrin. Mari renungkan sabda Rosulullah berikut :
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِى النَّارِ
“Tiga perkara yang bisa seseorang memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) Ia mencintai saudaranya hanyalah karena Allah, (3) ia benci kembali pada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya sebagaimana ia tidak suka jika dilemparkan dalam api.” (HR. Bukhari no. 21 dan Muslim no. 43).
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1- Keutamaan mendahulukan kecintaan pada Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya.
2- Keutamaan mencintai Allah.
3- Orang mukmin mencintai Allah dengan cinta yang tulus.
4- Orang yang memiliki tiga sifat ini adalah yang paling utama daripada yang tidak memilikinya walau orang yang memilikinya dahulu kafir dan masuk Islam atau dahulu adalah orang yang terjerumus dalam kubangan dosa lalu bertaubat.
5- Wajib membenci kekafiran dan pelaku kekafiran (orang kafir) karena barangsiapa yang membenci sesuatu, ia juga harus membenci pelaku yang memiliki sifat tersebut. Begitu pula dengan maksiat.
Bangga jadi muslim.
Ituuuh.
Pandu.
Komentar
Posting Komentar