Karamah wali
Hikmah sore: karamah wali
Suatu hari, sejumlah orang berkumpul di majlis dzunnun al-mishri (w. 245 H), mereka membicarakan kelebihan2 n karamah para wali. di antara mereka ada yg berkata; ibrahim bin adham (w. 162 H) pernah berada di sebuah gunung bersama bbrp sahabatnya. lalu, ada seorang di antara mereka berkata; si fulan menuangkan air di lenteranya. lalu lentera itu menyala n semalam penuh lentera itu tdk padam.
ibrahim pun berkata, “sekiranya ada seorang hamba yang shadiq (jujur) berkata kepada gunung; lenyaplah, niscaya gunung itu akan lenyap.”
ibrahim mengatakan hal itu sambil menghentakkan kakinya ke tanah. tiba2 saja, gunung dmana mereka berada tsb bergetar, hingga mereka ketakutan.
kemudian, ibrahim menghentakkan kakinya lagi ke tanah sambil berkata, “tenanglah hai gunung, aku melakukan ini hanya utk memberi contoh kpd sahabat2ku ini.”
seketika itu juga, gunung tsb diam n tdk bergetar lagi.
dzunnun yg berada dsitu n mendengar cerita itu berkata, “bgitulah, jika ada seorang hamba berkata kpd kebun; beri kami makan kurma basah, sambil memukulkan tangannya ke pagar kebun itu, niscaya Allah akan mengirimkan kurma basah itu kpd mereka.”
tiba2, berjatuhanlah kurma2 basah di majlis dzun nun. Orang2 pun memunguti n memakannya.
tp dzunnun justru tampak sedih. dia berkata, "ya Allah, janganlah Engkau putuskan hubunganku dg-Mu."
[ibnul jauzi, ‘uyun al-hikayat, hlm 164, pnrbt dar at-taufiqiyah - kairo, 2009]
wallahu a'lam..
Share by: NJ
Komentar
Posting Komentar